20.17 | Author: rick

 

Kota Surakarta pada mulanya adalah wilayah Kerajaan Mataram. Kota ini bahkan pernah menjadi pusat pemerintahan Mataram. Karena propaganda kolonialisme Belanda, kemudian terjadi pemecahan pusat pemerintahan menjadi dua, yaitu pusat pemerintahan di Surakarta dan Yogyakarta. Selanjutnya, pusat pemerintahan di Surakarta dibagi lagi menjadi dua, yaitu Kasunanan Surakarta dan Mangkunegaran.

Kasunanan Surakarta dipimpin oleh PB III ( Pakubuwono II ). Sedangkan Kasultanan Jogjakarta dipimpin oleh HB I ( Hamengkubuwono I ). Pembagian kerajaan tersebut tertulis dalam perjanjian Giyanti pada tanggal 13 Februari 1755, yang sekarang disimpan di Arsip Nasional RI.

Pada tahun 1742, orang-orang Tiong Hoa memberontak dan melawan kekuasaan PB II yang bertahta di Kartasura, sehingga Keraton Kartasura hancur, dan PB II menyingkir ke Ponorogo, Jawa Timur. Dengan bantuan VOC, pemberontakan tersebut berhasil ditumpas dan Kartasura dapat direbut kembali. Sebagai ganti Ibukota Kerajaan yang telah hancur, maka didirikanlah Keraton baru di Surakarta, 20 km ke arah selatan-timur dari Kartasura pada tahun 1745. Peristiwa ini, kemudian dianggap sebagai titik awal didirikannya kota Surakarta.

Kota Surakarta sendiri mempunyai beberapa nama lain. Bersamaan adanya pihak-pihak ( “ priyayi agung ” ) yang mengusulkan agar Kota Surakarta diganti menjadi “ Solo ” yang didasarkan pada stempel pos, nama kota Solo dianggap lebih mudah dikenal di Mancanegara daripada nama kota Surakarta.

Yang perlu diperhatikan dari nama lain kota Solo yaitu Kota Sala, dikarenakan daerah ini dahulu banyak ditumbuhi tanaman pohon “ Sala “, seperti yang tertulis dalam “ Serat Babad Sengkala “ yang disimpan di “ Sana Budaya Jogjakarta. “ Pemberian nama tersebut didasarkan pada “ Babon Yasan “ ( semacam upacara pertemuan pejabat kerajaan ), di rumah Sinuhun Sultan HB I, pada hari Senin tanggal 30 Rabiul Awal, tahun 1731.

Sala berasal dari bahasa Jawa asli yang merupakan nama pohon sebangsa pinus yang tumbuh di daerah Sala. Sebelum menjadi kota ataupun istana kerajaan. Berdasarkan keterangan diatas, maka kota Sala mempunyai nama lain, antara lain :

1. Solo

2. Nunggak Semi Kartasura

3. Surakarta

4. Nagari

5. Kota Gora Surakarta

Ada juga istilah :

1. Keraton Surakarta

2. Karisidenan Surakarta

3. Kota Praja Surakarta

4. Kota Madya Surakarta

5. Kota Gora Surakarta

6. Surakarta Hadiningrat

Ada juga yang menyebut Kota Sala dengan :

1. Kota Bengawan

2. Kota Budaya

3. Kota Pariwisata

4. Kota Yang Tak Pernah Tidur

5. Kota Berseri

6. Kota Walang Kekek

Bersamaan dengan pendahnya Keraton Surakarta ke desa Sala, lalu Kota Sala diberi nama Surakarta Hadiningrat. Jadi, Surakarta Hadiningrat dijadikan sebagai nama Ibukota Surakarta.

Category: | Leave a comment
17.50 | Author: rick

Pasar Klewer,ketika kata itu disebut siapa sih orang solo yang tidak tau??hehe .

Pasar klewer acount kota solo hadiningrat

Pasar Klewer merupakan salah satu pasar yang ada di kota Solo yang terletak disebelah barat Kraton Kasunanan Surakarta dan juga menjadi salah satu ikon dari kota solo.

Hampir setiap hari pasar ini dipenuhi oleh pengunjung terutama ketika mendekati hari lebaran,pengunjungnya gak tanggung-tanggung loh… banyak yang berasal dari kota solo sendiri maupun kota-kota lain disekitar

solo.Di pasar ini dijual banyak sekali jenis barang terutama barang-barang kerajinan tak lupa juga pakaian batik yang juga menjadi ikon kota solo.Pasar ini juga merupakan salah satu tempat bersejarah yang ada dikota solo.Sebagai tips saja ketika anda membeli barng di tempat ini jagan lupa ditawar,karena jika anda lihai dalam hal tawar-menawar maka anda akan mendapatkan harga yang sangat murah,hehe..Penasaran dengan Pasar Klewer??

Jangan lupa jika anda berlibur sempatkan diri anda buat mampir ke kota solo.

 

Category: | Leave a comment